Description
Metode Tartily Banjary sebagai salah satu cara pembelajaran efektif untuk memudahkan masyarakat dalam belajar membaca Al-Qur’an. Disebut dengan “Tartily”
merupakan manifestasi dari sebuah ayat yang memerintahkan agar membaca Al-Qur’an dengan Tartil. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Muzzammil ayat 4, yang artinya “Dan
bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).” Sedangkan “Banjary” adalah bentuk semangat religiusnya orang Banjar, dengan harapan akan lahir generasi qur’an yang
baiman, bauntung, wan batuah.
Metode Tartily Banjary disusun menggunakan pendekatan saintifik metode sam’iyyah syafahiyyah dan konsep Quantum Learning dengan merayakan setiap keberhasilan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan optimisme peserta didik.
Konsep Quantum Learning yang ditonjolkan dalam Metode Tartily Banjary dikemas dengan kata “SYARIF”. Jika diuraikan maka huruf “S” berarti siapakan, “Y” berarti yakinakan,
“A” berarti ajariakan wan amatiakan, “R” berarti rancakiakan wan rumusakan, “I” berarti irama’akan, dan “F” berarti fasykur (syukuri dan rayakan).
“SYARIF” diambil dari nama belakang Rumah Qur’an Al-Azhar Al-Syarif, tempat lahirnya Metode Tartily Banjary. Semangat dari nama belakang ini adalah sebagai konsep utama
pembelajaran Al-Qur’an, sedangkan nama depannya yaitu AZHAR sebagai konsep utama pembentukan karakter peserta didik. Jika dijabarkan maka huruf “A” bermakna Al-Qur’an
Pedomanku, “Z” bermakna Zikir Bentengku, “H” bermakna Hafalan di Dadaku, “A” bermakna Akhlak Hiasanku dan “R” bermakna Rasulullah Idolaku.
The Tartily Banjary method as an effective learning method to facilitate the community in learning to read the Qur'an. Called "Tartily" is a manifestation of
a verse that commands reading the Qur'an with Tartil. Allah SWT said in surah Al-Muzzammil verse 4, which means "And read the Qur'an in tartil (slowly)." While "Banjary" is
a form of religious enthusiasm of the Banjar people, with the hope that a Qur'an generation will be born. the baiman, bauntung, wan rock.
The Tartily Banjary method was prepared using a scientific approach to the sam'iyyah syafahiyyah method and the Quantum Learning concept by celebrating every success in
learning to foster student optimism.
The Quantum Learning concept highlighted in the Tartily Banjary Method is packaged with the word "SYARIF". If outlined, the letter "S" means preparations, "Y" means
confirming, "A" means teaching wan observe, "R" means rancakanakan wan rumusak, "I" means rhythm, and "F" means fasykur (thankful and celebrate ).
"SYARIF" is taken from the last name of Al-Azhar Al-Syarif's Qur'an House, the birthplace of the Tartily Banjary Method. The spirit of this last name is as the main concept
of learning the Qur'an, while the first name is AZHAR as the main concept of character building students. If translated, the letter "A" means the Holy Qur'an My Guide, "Z"
means Recitation of Bentengku, "H" means Memorization on my chest, "A" means the morals of my decoration and "R" means the Messenger of My Idol.
merupakan manifestasi dari sebuah ayat yang memerintahkan agar membaca Al-Qur’an dengan Tartil. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Muzzammil ayat 4, yang artinya “Dan
bacalah Al-Qur’an itu dengan tartil (perlahan-lahan).” Sedangkan “Banjary” adalah bentuk semangat religiusnya orang Banjar, dengan harapan akan lahir generasi qur’an yang
baiman, bauntung, wan batuah.
Metode Tartily Banjary disusun menggunakan pendekatan saintifik metode sam’iyyah syafahiyyah dan konsep Quantum Learning dengan merayakan setiap keberhasilan dalam
pembelajaran untuk menumbuhkan optimisme peserta didik.
Konsep Quantum Learning yang ditonjolkan dalam Metode Tartily Banjary dikemas dengan kata “SYARIF”. Jika diuraikan maka huruf “S” berarti siapakan, “Y” berarti yakinakan,
“A” berarti ajariakan wan amatiakan, “R” berarti rancakiakan wan rumusakan, “I” berarti irama’akan, dan “F” berarti fasykur (syukuri dan rayakan).
“SYARIF” diambil dari nama belakang Rumah Qur’an Al-Azhar Al-Syarif, tempat lahirnya Metode Tartily Banjary. Semangat dari nama belakang ini adalah sebagai konsep utama
pembelajaran Al-Qur’an, sedangkan nama depannya yaitu AZHAR sebagai konsep utama pembentukan karakter peserta didik. Jika dijabarkan maka huruf “A” bermakna Al-Qur’an
Pedomanku, “Z” bermakna Zikir Bentengku, “H” bermakna Hafalan di Dadaku, “A” bermakna Akhlak Hiasanku dan “R” bermakna Rasulullah Idolaku.
The Tartily Banjary method as an effective learning method to facilitate the community in learning to read the Qur'an. Called "Tartily" is a manifestation of
a verse that commands reading the Qur'an with Tartil. Allah SWT said in surah Al-Muzzammil verse 4, which means "And read the Qur'an in tartil (slowly)." While "Banjary" is
a form of religious enthusiasm of the Banjar people, with the hope that a Qur'an generation will be born. the baiman, bauntung, wan rock.
The Tartily Banjary method was prepared using a scientific approach to the sam'iyyah syafahiyyah method and the Quantum Learning concept by celebrating every success in
learning to foster student optimism.
The Quantum Learning concept highlighted in the Tartily Banjary Method is packaged with the word "SYARIF". If outlined, the letter "S" means preparations, "Y" means
confirming, "A" means teaching wan observe, "R" means rancakanakan wan rumusak, "I" means rhythm, and "F" means fasykur (thankful and celebrate ).
"SYARIF" is taken from the last name of Al-Azhar Al-Syarif's Qur'an House, the birthplace of the Tartily Banjary Method. The spirit of this last name is as the main concept
of learning the Qur'an, while the first name is AZHAR as the main concept of character building students. If translated, the letter "A" means the Holy Qur'an My Guide, "Z"
means Recitation of Bentengku, "H" means Memorization on my chest, "A" means the morals of my decoration and "R" means the Messenger of My Idol.
Old Versions
- 03/17/2021: Tartily Banjary 1.0.9
- Report a new version
- App Name: Tartily Banjary
- Category: Tools
- App Code: com.mutiaraqonaah.tartilybanjary
- Version: 1.0.9
- Requirement: 6.0 or higher
- File Size : 6.22 MB
- Updated: 2021-03-17
